Sampul surat, demikian KBBI mendefinisikan kata amplop. Sebuah kata yang kian lama, kian populer, menggejala, menggurita dalam beberapa dekade terakhir. Amplop adalah amplop. Amplop adalah kata biasa. Sebuah kata yang terdiri dari 6 huruf, tidak lebih, pun tidak kurang. Namun kata ini adalah kata yang ajaib. Kata yang memiliki ‘tuah’ yang sedemikian rupa, energi yang yang dapat menembus batas-batas strata sosial maupun pendidikan. Belakangan kata amplop telah dapat menembus batas tembok-tembok imajinasi para agamawan khususnya, lantas menerobos dalam benak sanubarinya yang kian lama, kian terlihat absurd. Selanjutnya kata itu selalu terlontar begitu saja dalam tiap-tiap ucapannya.
Kata ‘amplop’ adalah kata biasa, seperti pada umumnya kata dalam Bahasa Indonesia. Namun kata ini telah mengalami redefinisi yang sangat beragam. Kata amplop telah menyublim, menguap, juga meluas makna berikut definisi-definisinya dan turunan maknanya. Terkontaminasi dengan berbagai sudut pandang maupun paradigma yang mencoba mengartikulasikannya dengan sejuta makna. Terminologi amplop menjadi semakin beragam walau ujung-ujungnya mempunyai kesamaan makna.
Kami telah mendengar dari seorang dai muda yang tengah naik daun, bahwa kata amplop yang ia sebut ‘nggrenjel’ selalu dapat beradaptasi, kadang mengembang, dilain waktu juga mengempis. Tergantung situasi, kondisi, dimana, dan siapa yang telah memberi amplop tersebut. Ketika seorang berlebel pejabat atau artis yang memberi,’nggrenjel’nya bisa terasa, itu artinya amplopnya tebal, mengembang, berisi banyak. Sebaliknya apabila orang kebanyakan,’nggrenjel’nya tak terasa, penanda bahwa amplopnya tipis. Kempis. Ah, ada saja Kang Mas-ku yang ganteng ini. Ceramah malah menjadikan amplop sebagai parameternya.
Ada juga sosok agamawan yang menganalogikan amplop dengan istilah-istilah dalam ilmu mustalah hadits. Misalnya bila amplop itu tebal diberinya label ‘sohih’, pun sebaliknya bila tipis berarti ‘dhoif’. Lantas lahir terminologi baru sebagai definisi turunannya, bila amplopnya tipis, namun yang membawakannya berparas cantik, seksi, maka yang tipis itu bertransformasi menjadi ‘sohih li ghoirih’. Sesuatu yang dapat diamaafkan. Meski hanya dalam taraf humor, dan candaan belaka, namun terlalu rendah jika ilmu mustalah hadits menjadi prototype dalam menganalogikan amplop yang sangat komersial itu.
Sebaliknmya, Mahaguru KH. Musthofa Bisri malah menulis selarik puisi yang ia beri judul; Di Negeri Amplop. Sebuah narasi yang menggelitik, menohok, menampar siapupun yang berkecimpung dengan amplop-amplop yang selalu berseliweran dimana saja.
………………………………………
………………………………………
Amplop-amplop di negeri amplop
mengatur dengan teratur
hal-hal yang tak teratur menjadi teratur
hal-hal yang teratur menjadi tak teratur
memutuskan putusan yang tak putus
membatalkan putusan yang sudah putus
Amplop-amplop menguasai penguasa
dan mengendalikan orang-orang biasa
Amplop-amplop membeberkan dan menyembunyikan
mencairkan dan membekukan
mengganjal dan melicinkan
Orang bicara bisa bisu
Orang mendengar bisa tuli
Orang alim bisa napsu
Orang sakti bisa mati
Di negeri amplop amplop-amplop mengamplopi apa saja dan siapa saja
Tentu siapupun boleh mendefinisikan amplop sesuai perspektifnya masing-masing. Mulai dari idealis, populis, hingga pragmatis ataupun opurtunis. Tidak ada yang salah dengan berbagai definisi tersebut. Manusia adalah mahluk nan unik, dengan berbagai perilaku sosial yang menyelimutinya. Perilaku selalu diawali dengan pemikiran yang mengendap lantas menjadi landasan dari setiap tindakannya. Produk pemikiran dihasilkan dari cara pandangnya terhadap realitas yang tampak dalam setiap lini kehidupan, lantas diolah dengan berbagai macam pisau Analisa, pengalaman, dan keyakinan. Dari situlah lahir berbagai term-term yang diyakini dan dikemudian hari diucapkan oleh seseorang. Termasuk cara pandangnya terhadap amplop.
Maka, siapkanlah kedua telapak tangan anda berikut sepuluh jari-jarinya lengkap untuk menerima amplop-amplop yang bisa saja mendatingimu kapan saja. Gunakan amplop itu sesuai dengan manual book yang telah tersedia agar manfaat amplop tersebut tepat guna sesuai dengan sasaran yang dituju.