Teras Rasa

Menancapkan Ecofarming di dada Banser

Banser atau GP Ansor pada umumnya adalah sekelompok pemuda dengan batasan usia kurang lebih 40 tahun, yang mengidentifikasi dirinya sebagai kader NU, yang kecintaan-nya pada negara tidak perlu diragukan lagi.

Apabila melakukan survey pada aktivis Banser khususnya dan GP Ansor pada umumnya, di Pacet, bahkan mungkin dimanapun, dugaan kuat kami kebanyakan, adalah mereka yang terkait dengan dunia pertanian, langsung maupun tidak langsung. Ada yang bertani, berternak maupun menjalankan usaha atau berdagang (wirausaha) yang erat hubungan-nya dengan pertanian.

ECOFARMING, istilah ini sebenarnya sangat dekat dengan Banser namun bisa jadi tidak akrab secara istilah tapi sangat mengenal dalam tataran pelaksanaan. Mengutip dari laman/ websitenya Ditjen psp kemetan RI, 19 November 2022, Eco-farming merupakan penerapan dari pertanian berkelanjutan atau sustainable agriculture. Dalam bahasa Indonesia, sistem pertanian ini lebih dikenal dengan istilah Pertanian Ramah Lingkungan (PRL). Berdasarkan laman situsnya, Greenpeace menyebutkan bahwa sistem pertanian ramah lingkungan ini adalah penggabungan antara sains serta inovasi modern yang dilakukan dengan menghormati alam dan keanekaragaman hayati.

Eco farming bertujuan agar dapat memperoleh produksi pertanian yang optimal,tanpa merusak lingkungan, baik secara fisik, kimia, biologi, maupun ekologi. Sistem pertanian eco farming ditujukan untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan dandampak penurunan kualitas hasil panen karena zat kimia.

Ecofarming ini penting kita fahami, selanjutnya penting kita laksanakan, untuk menjaga kemandirian kita sebagai bangsa, mengapa? Dengan langkah sekecil apapun yang mengedepankan prinsip-prinsip ecofarming ini, kita bisa berhemat dengan biaya pertanian, disini ada kemandirian, rakyat yang mandiri, maka negara juga akan mandiri dalam posisi internasional. Produk pertanian yang menempatkan ecofarming ini hasilnya lebih sehat, dimakan manusia akan lebih sehat, produk binatang atau ternak yang menjadi produk turunan dari usaha ini juga lebih sehat, telur yang organik, daging yang berkualitas serta susu yang sehat. Anak-anak akan tumbuh dengan sehat, sehingga kedepan akan dihasilkan generasi muda, kader-kader Banser yang sehat karena mengkonsumsi makanan yang sehat, sehingga secara umum rakyat Indonesia menjadi rakyat yang sehat, serta tidak tergantung dengan negara lain sebagai penghasil produk-produk import. Sebab dalam dunia pertanian maupun peternakan, produk untuk pupuk, pengendali hama serta obat-obat untuk ternak sebagian besar adalah produk impor, produk negara lain.

Ada istilah Proxy War, Perang Proxy. Proxy War adalah sebuah konfrontasi antar dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi secara langsung dengan alasan mengurangi risiko konflik langsung yang berisiko pada kehancuran fatal. (Bahan pembelajaran proxy war
Kemenhan RI, 25 NOV 20) Menurut Brigadir Jendral TNI (Purn) Lalu Rudy irham Srigede, ST, M.Si, “Proxy war tidak melalui kekuatan militer, tetapi perang melalui berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Baik melalui politik, melalui ekonomi, sosial budaya, termasuk hukum. Hal tersebut terjadi karena kesuburan tanah Indonesia, posisi geografis yang sangat strategis, serta memiliki kekayan alam hayati dan non hayati yang luar biasa.”

Banser, khususnya GP Ansor pada umumnya punya peran strategis, logika tentang wawasan kebangsaan, tentang cinta terhadap bangsanya, perlu dan harus senantiasa diasah dalam berbagai bentuk diskusi dan kajian, dan perlu ditindaklanjuti dengan kegiatan yang sesuai dengan lingkungan kita berada. wawasan tentang ECOFARMING dengan segenap algoritma atau hal-hal yang terkait, dengan pertanian yang selaras lingkungan ini bisa benar-benar difahami sebagai aktivis Banser.

(Bahan diskusi wawasan kebangsaan dalam rangka RTL DIKLATSAR BANSER ANCAB PACET Candiwatu, 27 juli 2024)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *