Kalian pasti pernah mendengar kata Estetika. Apa sech Estetika itu? jika memang Estetika adalah Keindahan, apakah keindahan selalu berkaitan dengan hal-hal yang elok? yups, kita ulas saja apa itu pengertian, konsep dan sejarah Estetika.
Estetika merupakan salah satu dari cabang filsafat yang membahas tentang makna keindahan. Estetika juga merupakan suatu ilmu yang membahas bagaimana sech keindahan itu bisa terbentuk dengan sedemikian rupa sehingga estetik dapat dirasakan melalui sentuhan rasa.
Nah, lebih lanjut mengenai estetika itu sendiri adalah sebuah filosofi yang mempelajari esensi sensoris yang terkadang dianggap sebagai suatu penilaian terhadap nuansa sentimen dan rasa. Tak ayal bahwa estetika merupakan idiom intuisi yang sangat dekat dan tak berjarak dengan filosofi seni.
Etimologi Bahasa
Banyak dari istilah di dunia ini merujuk pada kemajuan bahasa barat terutama dari yunani dan tentunya si Estetika itu endiri juga berasal dari bahasa Yunani “aisthetikos” yakni “keindahan, sensitivitas, kesadaran yang berkaitan dengan pandangan sensorik”. Di mana juga merupakan turunan dari kata “aisthanomai”, yang bermakna “saya melihat, meraba, merasakan”.
Dikenal pertama kali dipakai oleh seorang filsuf jerman pada tahun 1735 bernama Alexander Gottlieb Baumgarten untukmendefinisikan pengertian ilmu tentang hal yang dapat dirasakan menggunakan perasaan.
Penilaian Dasar Estetik (Keindahan)
Pada awalnya keindahan dinilai dari aspek teknis dalam mencapai pembentukan suatu karya, namun seiring perubahan pola pikir yang terjadi dalam masyarakat turut memberi pengaruh yang besar terhadap penilaian terhadap keindahan.
Nah, misalkan saja pada masa era romantisme di Prancis, keindahan itu berarti kemampuan seseorang dalam menyajikan sebuah keagungan dan kemashuran.
Berbeda ketika era realisme, Estetika berarti kemampuan seseorang menyajikan sesuatu dalam keadaan apa adanya. Di belanda pada masa maraknya de Stijl, Estetika bermakna kemampuan memadukan warna dan juga ruang serta kemampuan mengabstraksi bentuk.
Standart Keindahan Dan Jelek
Seiring dengan perkembangan penerimaan masyarakat terhadap ide yang dimunculkan oleh para pembuat karya, menyadarkan bahwasannya keindahan tak lagi selalu memiliki rumusan tertentu.
Hal inilah yang memunculkan konsep tentang dua hal yakni yang pertama adalah dalam penilaian keindahan “The Beauty” yang berarti suatu karya yang sejatinya memang diakui banyak pihak memenuhi standar keindahan.
Yang kedua “The Ugly” yang berarti suatu karya yang sesungguhnya sama sekali tidak memenuhi standar dari keindahan dan oleh masyarakat awam biasanya dinilai seusatu yang buruk, akan tetapi apabila dipandang dari banyak hal dan sudut pandang tertentu ternyata memperlihatkan suatu keindahan.
Sejarah Penilaian Terhadap Keindahan
Dari keadaan estetika awal keindahan seharusnya sudah dapat dinilai ketika karya seni pertama kali dibuat atau di ciptakan.
Plato dikenal sebagai filusuf yang pertama kali merumusan keindahan. Plato mendokumentasi bahwasannya yang menentukan keindahan adalah di nilai dari proporsi, keharmonisan, dan kesatuan. Sedangkan Aristoteles memandang nilai keindahan datang dari aturan-aturan, kesimetrisan, dan keberadaan.
Otokritik
Setiap manusia memiliki definisi estetika sendiri-sendiri. Mengapa demikian? sebab keindahan adalah bahasa kesepakatan. Dan bahasa kesepakatan adalah sesuatu yang bersifat universal.