
Bila kita berjalan-jalan ke Batu, utamanya di kawasan Bumiaji, di kanan kiri rute kita berjajarlah bunga komersial, bahkan sampai di jalur-jalur masuk, bahkan di gang-gang sempit tidak ada celah tanpa bunga.
Lalu kita turun sedikit di sekitaran Kota Malang, ada kawasan terkenal yang identik dengan tempe dan produk turunannya, Sanan.
Semua adalah wirausaha yang berbasis pada komunitas. Komunitas pengusaha sejenis yang bersinergi dan berkembang bersama. Ada etika bisnis yang terjaga di sana, kualitas produk dan kejujuran adalah sesuatu yang mutlak dalam bisnis.
Suatu kali, ketika penulis bertemu dengan owner nursery yang ternama di Batu. Beliau bicara tentang potensi Pacet untuk pengembangan bunga. Beliau siap memasarkan bunga-bunga yang akan dikembangkan di Pacet. Sarannya, kumpulkan 10-an anak muda yang punya lokasi untuk mengembangkan bunga, mau bekerja, dan beliau siap datang untuk presentasi programnya tentang potensi Pacet, bunga, dan anak muda.
Kita tidak membahas poin di atas semata, tapi kita bahas tentang peluang atau potensi besar di Pacet yang dapat dikembangkan. Tapi bila kita gali, tidak sedikit peluang-peluang itu untuk mengembangkan bisnis yang berbasis pada komunitas.
GP Ansor, dengan anggota yang relatif seragam, muda-muda, etos kerja yang berpotensi tinggi, jujur, serta solidaritas yang tinggi, adalah modal dasar yang sangat potensial untuk membangun wirausaha yang besar, membangun sebuah komunitas wirausaha yang tangguh, namun tetap melestarikan nilai-nilai sosial (sosial preneur).
Ada beberapa alternatif usaha yang membutuhkan komunitas yang kuat serta jiwa sosial preneur yang tinggi:
- Usaha bunga
- Usaha peternakan
- Pertanian organik
- Wisata unik
Pacet dianugerahi oleh-Nya dengan sisi yang luar biasa: alam yang sejuk, indah, dan subur. Maka, rasa syukur itu seharusnya kita lakukan. Tapi syukur jangan semata kata benda, tapi jadikan sebagai kata yang aktif dan proaktif. Syukur harus mengisi, mewarnai, menggerakkan anugerah itu sebagai potensi dasar yang terus dikembangkan.
Lahan Pacet seharusnya tetap menjadi lahan warga Pacet. Meski terpaksa harus pindah tangan, idealnya tetap milik orang Pacet. Sejengkal tanah di Pacet itu potensi yang luar biasa. Tapi hari-hari ini betapa mudahnya terjual ke pihak luar Pacet. Yang pada akhirnya, lahan-lahan itu berdiri bangunan-bangunan yang lebih sering kosongnya. Bila tidak, menjadi vila-vila liar yang potensial mewarnai Pacet menjadi merah. Bila tidak begitu, lahan yang subur itu terbengkalai, tidak terurus.
Sebagai kumpulan sosok-sosok generasi emas, seharusnya tidak diam dengan tantangan ini. Lingkaran Ansor yang terbina, terarah, jujur, dan berani, bahkan terlindungi oleh doa serta keberkahan para pendahulunya, para muassisnya, adalah modal yang hanya Ansor punya. Sesuai dengan tema kegiatan, bila tidak sekarang, kapan lagi kita memulai?
Bila Batu bisa menjadi sentra bunga karena alamnya serta daerah tujuan wisata, apa bedanya dengan Pacet? Dari usaha bunga ini, kebutuhan pupuk sangat tinggi, utamanya pupuk kandang kambing dan kompos, sehingga omzet penjualan pelengkap tanaman menjadi tinggi. Apa masih perlu tempat lain untuk pupuk kandang ini? Sentuhan kemasan yang cantik menjadikan dua komoditi ini marketable dan mahal.
Hampir semua tanaman bisa tumbuh di Pacet. Sayur-sayuran yang eksotis pasti habitatnya di pegunungan. Sedikit hama dan pengendalian lingkungan tidak harus kita selesaikan dengan cara represif. Low pestisida/rendah pestisida, bahkan zero pestisida/tanpa pestisida, yang melahirkan pertanian organik yang lebih sehat, seharusnya menjadi nilai tambah Pacet yang luar biasa. Karena daerah yang identik dengan produk organik belum pernah terdengar, dengan kejujuran dan etika bertani yang selaras dengan alam, dua nilai ini ada di Ansor. Mengapa bukan kita yang menggelorakan komoditas ini sebagai brand Pacet?
Wisata unik: Small is Beautiful
Setiap jengkal tanah Pacet itu bernilai sangat mahal. Meski punya lahan yang tidak luas, harus kita sayangi. Di banyak tempat, bahkan di Pacet juga, muncul usaha wisata yang meski kecil tetapi menghasilkan, seperti wisata petik stroberi, kelinci, dan sebagainya. Masih tetap potensial untuk dikembangkan, seperti wisata kupu-kupu, wisata bunga, wisata petik sayur, wisata kucing, wisata hamster, dan lain-lain.
Jangan pernah berkecil hati di Pacet. Modal kejujuran, etos kerja yang hebat dan ikhlas, serta solidaritas yang kuat adalah modal yang hebat dan melekat di Ansor. Beternak, bertani, berbisnis, dan segala bentuk wirausaha tidak akan berjalan tanpa kreativitas, etos kerja yang kuat, serta kejujuran. Usaha juga akan cepat berkembang bila didukung komunitas yang kuat. Komunitas akan melipatgandakan bentuk kreativitas, komunitas akan mendorong untuk beretos kerja yang hebat, kejujuran dalam komunitas akan memudahkan dalam standarisasi mutu, dan komunitas akan memudahkan berkembang serta viralnya sebuah produk atau usaha. Ansor punya semua nilai-nilai itu. Semua butuh proses. Tinggal mau atau tidak mau saja.
“The strength of the team is each individual member. The strength of each member is the team.” “Kekuatan sebuah tim adalah setiap anggota individunya. Kekuatan setiap anggota adalah tim itu sendiri.”
– Phil Jackson
bagus mas kaji…. terus menulis….
Maturnuwun
Pangestune Gus